Pencarian Ilmu di Balik Sediaan Obat
Pagi di laboratorium farmasi Universitas Yogyakarta, Dr. Rahman, ahli farmasi, membuka data statistik kemenangan Wild West Gold dan Joker’s Jewels. Alih-alih menyiapkan formulasi obat, ia meneliti pola kemenangan untuk mendukung dana kurban.
Bagi kolega, ini tampak nyeleneh—tapi Dr. Rahman yakin riset sederhana ini bisa mengungkap korelasi antara frekuensi kemenangan dan akumulasi dana kurban yang konsisten.
Tujuannya: membangun model prediksi kemenangan yang dapat diaplikasikan untuk amal sekaligus menganalisis dampak ekonomi kesehatan masyarakat.
Metode Prediksi yang Mudah Diikuti
Dr. Rahman menggunakan moving average sederhana pada data kemenangan harian, memproyeksikan kapan peluang menang berada di puncaknya. Ia mencatat periode waktu dan persentase kemenangan sebagai parameter inti.
Pola ini ia uji coba beberapa kali, memvalidasi hasil dengan periode test selama dua minggu. Data hasil uji kemudian diolah di spreadsheet agar mudah dimengerti oleh tim peneliti non-teknis.
Kebiasaan ini membuat Dr. Rahman semakin lihai membaca pola sederhana menuju prediksi yang relatif andal.
Penerapan pada Dana Kurban
Setiap kali model memprediksi peluang tinggi, sejumlah dana dialokasikan ke kotak kurban. Dr. Rahman menetapkan batas minimal untuk setiap prediksi agar tidak mengambil risiko berlebihan.
Dalam laporan rutin, ia menunjukkan perkembangan akumulasi dana, yang disalurkan untuk pembelian hewan kurban di akhir bulan.
Tim riset farmasi pun terinspirasi untuk berkontribusi secara berkala, menciptakan budaya amal di kampus.
Evaluasi Dampak Ekonomi Kesehatan
Dr. Rahman menilai bahwa dana kurban tak hanya bermanfaat untuk hewan, tetapi juga mendukung program vaksinasi massal di desa sekitar. Ia menghitung rasio efektivitas: setiap Rp150 ribu dana kurban bisa mendanai vaksin untuk enam sapi.
Analisis ini dipresentasikan kepada dekan fakultas dan Dinas Kesehatan setempat, membuka peluang kolaborasi program kesehatan berbasis dana sosial.
Hasilnya, masyarakat desa menerima vaksinasi gratis, meningkatkan kesehatan hewan kurban dan mengurangi risiko zoonosis.
Kebiasaan Unik Sebelum Penelitian
Setiap pagi sebelum menyiapkan sediaan obat, Dr. Rahman menyempatkan diri melihat grafik prediksi di ponsel. Kebiasaan ini membantunya memulai hari dengan semangat sosial yang tinggi.
Beberapa mahasiswa magang pun tertarik bergabung, belajar menerjemahkan data sederhana ke dalam praktik sosial nyata.
Rahman mencatat pengalaman ini di jurnal profesi, berharap metode ini dapat diadopsi oleh peneliti lain di bidang kesehatan.
Refleksi: Farmasi dan Kebaikan Bersinergi
Di akhir penelitian, Dr. Rahman menegaskan bahwa ilmu farmasi bukan hanya soal obat—tetapi juga bisa diarahkan untuk kebaikan sosial. Data sederhana dan niat baik dapat berpadu dalam tindakan nyata.
“Setiap prediksi, setiap alokasi dana, adalah bentuk solidaritas kita terhadap masyarakat,” ujar beliau.
Kisah Dr. Rahman membuktikan bahwa siapa saja, di bidang apapun, dapat memberikan dampak positif melalui inovasi kecil dan konsistensi.