Memulai Studi dengan Perspektif HRD
Pagi di kantor HRD di Bandung, Sinta, staf HRD berpengalaman, menatap layar laptop dengan grafik ROI Aztec Gems dan Ganesha Gold. Ia tertarik membandingkan potensi keuntungan kedua permainan tersebut untuk mengumpulkan dana kurban.
Bagi Sinta, proyek ini bukan sekadar angka—ini kesempatan memadukan keahlian SDM dengan kepedulian sosial. Ia mengumpulkan data dari tim internal dan relawan kecil untuk riset ini.
Tujuannya jelas: menemukan strategi paling efisien agar dana kurban dapat terakumulasi dengan optimal.
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Sinta merancang tabel perbandingan ROI sederhana di spreadsheet, mencatat rata-rata kemenangan, frekuensi kemenangan, dan jumlah kontribusi untuk setiap kemenangan.
Ia menggunakan rumus perbandingan dasar—selisih persentase ROI antara Aztec Gems dan Ganesha Gold—untuk menentukan mana yang lebih menjanjikan.
Hasil awal ia presentasikan dalam rapat bulanan, mendapat sambutan antusias dari manajemen karena data yang disajikan mudah dipahami.
Penerapan pada Dana Kurban
Berdasarkan analisis, Sinta menetapkan alokasi dana: 60 persen kontribusi dari ROI Ganesha Gold dan 40 persen dari Aztec Gems, disesuaikan dengan kestabilan imbal hasil.
Setiap minggu, kontribusi otomatis terkumpul dan dipindahkan ke rekening kurban perusahaan. Laporan perkembangan disebar ke karyawan sebagai update transparan.
Karyawan merasa terlibat dan bangga dapat berkontribusi melalui metode inovatif ini.
Evaluasi Dampak pada Ekonomi SDM
Dalam laporan akhir, Sinta menilai dampak pada ekonomi sumber daya manusia: keterlibatan karyawan meningkat, semangat kerja bertambah, dan rasa tanggung jawab sosial semakin kuat.
Data menunjukkan churn rate karyawan menurun selama proyek berjalan, menandakan motivasi internal yang positif.
Manajemen HR pun mempertimbangkan mengintegrasikan inisiatif serupa dalam program kesejahteraan karyawan.
Kebiasaan Unik di Kalangan Karyawan
Setiap Jumat sore, tim HRD menggelar sesi “Tinjau ROI Bersama”, di mana mereka memeriksa data, berbagi insight, dan merancang strategi untuk minggu berikutnya.
Suasana informal ini mempererat kerja tim dan menumbuhkan kultur kolaboratif—karyawan saling melengkapi dengan ide dan data.
Sesi ini kemudian diadopsi oleh departemen lain sebagai bentuk sharing knowledge.
Refleksi: Sinergi SDM dan Amal
Di akhir proyek, Sinta menegaskan bahwa sinergi antara keahlian HRD dan niat baik dapat menciptakan dampak sosial signifikan.
“Angka adalah bahasa universal, dan jika kita pakai untuk kebaikan, manfaatnya meluas,” ujarnya.
Kisah ini menunjukkan bahwa inovasi sederhana, bila dijalankan konsisten, dapat memperkuat motivasi karyawan sekaligus mendukung tujuan mulia.