Urgensi Ikhlas bagi Pendidik dalam Pendidikan Islam

Authors

  • Nasirudin FITK UIN Walisongo Semarang
  • Ichi Hana Dian Nurmala Azizah FITK UIN Walisongo Semarang
  • Muhammad Fawaid FITK UIN Walisongo Semarang
  • Lailis Sa'adah UIN Walisongo Semarang
  • Siti Robiul Awalia FITK UIN Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.55623/au.v4i1.170

Keywords:

Agama Islam, Pendidikan Islam, Ikhlas

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada kajian mengenai pembahasan ikhlas dan urgensinya bagi pendidik dalam sudut pandang Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kriteria pendidik yang ikhlas dan urgensinya bagi pendidik dan peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan studi kepustakaan (study research). Sumber penelitian berasal dari beberapa buku, jurnal, dan literatur lain yang layak dijadikan rujukan dalam penelitian. Pembahasan didialogkan dengan pendapat para ahli dan dalil-dalil  yang kredibel. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kriteria pendidik yang ikhlas itu setidaknya memenuhi 4 kriteria, yaitu 1) Pekerjaannya sebagai ibadah; 2) Tindakannya tidak bertentangan dengan syariat; 3) Tidak berorientasi pada materi semata. Sedangkan urgensi ikhlas bagi pendidik adalah terkontrol, kenyamanan belajar, wujud kecerdasan pendidik, komitmen terhadap tugas, wujud pekerjaan terbaik dan doa yang mudah terkabulkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

al-‘Awayisyah, ‘Audah. (2007). Keajaiban Ikhlas. Terj. Abu Barzan. Yogyakarta: Maktabah al-Hanif.

al-Jauziyyah, Ibn al-Qayyim, Madarij al-Salikin bain Manazil Iyyaka Na’bu wa Iyyaka Nasta’in, Juz 2, Bairut: Dar al-Kitab al-‘Arabi.

Al-Qahtani, Qudzlah binti Muhammad. Al-Ikhlash. http://www.saaid.net/bahoth/76.htm. diakses pada Jum’at 3 Maret 2023.

HM.Turmuji Basyir, Ikhlas dalam Mengajar Dapat Membentuk Guru Pendidikan Agama Islam Yang Profesional, https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/OKUT/isvz1336320213.pdf. Diakses pada 24 April 2023 pukul 20.35

Faris, Ibnu. (1991). Mu’jam al-Maqaayis fi al-Lugah. Beirut: Dar al-Jail.

Hidayatullah. (2009). Guru Sejati, Surakarta : Yuma Pustaka. Cet II.

Inandiyah, Nazilatu, https://www.gurusiana.id/read/nazilatulindadiyah/article/pentingnya-keikhlasan-dalam-mengajar-4415061. Diakses pada tanggal 23 April 2023 pukul 17.41

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islamdi sekolah, Madrasah, dan Perguruan tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Nasirudin. (2022). Akhlak Pendidik Upaya Membentuk Kompetensi Spiritual dan Sosial, Semarang: SeAP.

Nasirudin. (2022). Marah dalam Pendidikan Islam, Jurnal Nadwa Vol. 11, 2017, https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/1427, diakses 3 Maret 2017. DOI: https://doi.org/10.21580/nw.2017.11.2.1427

Rahman, Taufiqur. (2019). “Ikhlas dalam Perspektif al-Qur’an(Analisis terhadap Konstruk Ikhlas melalui Metode Tafsir tematik)”. Edu Prof, Vol.1, No. 02.

Rifa’i, Muhammad dan Assingkily, Muhammad Shaleh (2021). “Lisik: Lima Pilar Kebijakan Internal Kepala RA Al Hijrah Badrul Ulum dalam Menciptakan Iklim Belajar Kondusif” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, DOI: https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1098

Shodiq, M. (1988). Kamus Istilah Agama, cet.II. Jakarta: C.V. Sientrama.

Shofaussamaati. (2013). “Ikhlas Perspektif al-Qur’an: Kajian Tafsir Maudhu’I “. Jurnal Hermeneutik, Vol.7, No.2.

Tim Penyusun. (1990). Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus 5 Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Yamin. (2008). Profesional Guru & Implementasi KTSP, Jakarta: Gunung Persada Press.

Yusuf, Tabrani, dkk. (1994). Pendidikan Agama Islam Jilid 1. Bandung: Percetakan Angkasa.

Zar’ah, Mu’ayadh Muhammad Alu. Ma Kaana Lillahi Yabqa. http://www.saaid.net/aldawah/486.htm. diakses pada Jum’at 3 Maret 2023.

Downloads

Published

2023-06-13

How to Cite

Nasirudin, Ichi Hana Dian Nurmala Azizah, Muhammad Fawaid, Sa’adah, L., & Siti Robiul Awalia. (2023). Urgensi Ikhlas bagi Pendidik dalam Pendidikan Islam. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 4(1), 111–118. https://doi.org/10.55623/au.v4i1.170
icon-doi : https://doi.org/10.55623/au.v4i1.170