Kondisi dan Tantangan Pesantren di Era Millenial
DOI:
https://doi.org/10.55623/au.v5i1.300Keywords:
Era Millienial, Kondisi Pesantren, Tantangan PesantrenAbstract
Pesantren merupakan sistem pendidikan khas di Indonesia yang berakar sejak sebelum tersebarnya Islam. Meskipun sering diasosiasikan dengan karakteristik tertentu yang menunjukkan variasi tipe dan dianggap kurang terstruktur serta mungkin kumuh, pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan tradisional. Di pesantren tradisional, santri diberi kebebasan dalam belajar tanpa penekanan pada seleksi kualitas. Dengan masuknya Era Reformasi dan milenial, pesantren mengalami perubahan signifikan yang membawa peluang dan tantangan baru, terutama melalui otonomi daerah yang mendorong agenda pembaruan. Pesantren juga dianggap sebagai agen pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat, dipercaya untuk menyalurkan dana ekonomi dengan akar bawah yang kuat dan mentalitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun pesantren menunjukkan ketahanan dalam perannya sebagai institusi pendidikan Islam, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, pesantren perlu diperbarui agar dapat berfungsi sebagai pusat penting dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan.
Downloads
References
Abidin, Zainal, dan Ari Wahyu Pranata. “Kajian Etos Kerja Islami dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Santri.” Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science 3, no. 2 (2014). https://doi.org/https://doi.org/10.30762/happiness.v3i2.357.
Aimah, Siti. “Manajemen mutu terpadu di pesantren.” Jurnal Lisan Al-Hal 15, no. 2 (2021): 195–226. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v15i2.1608.
Amat. “Pertumbuhan, Perkembangan dan Kematangan Individu.” SOCIETY 12, no. 1 (2021): 59–75. https://doi.org/https://doi.org/10.20414/society.v12i1.2751.
Amin, Fathul. “Analisa Pendidikan Pesantren dan Perannya terhadap Pendidikan Islam.” Tadris 13, no. 2 (2019): 56–73. https://doi.org/https://doi.org/10.51675/jt.v13i2.63.
Basuki. “Pesantren, Tasawuf dan Hedonisme Kultural (Studi Kasus Aktualisasi Nilai-nilai Tasawuf dalam Hidup dan Kehidupan di Pondok Pesantren Modern Gontor).” Dialog 32, no. 68 (2009): 112–34. https://doi.org/https://doi.org/10.47655/dialog.v32i2.145.
Basyit, Abdul. “Pembaharuan Model Pesantren : Respon Terhadap Modernitas.” Kordinat 16, no. 33 (2017): 293–324. https://doi.org/10.15408/kordinat.v16i2.6444.
Faridah, Anik. “Pesantren, Sejarah dan Metode Pembelajarannya di Indonesia.” al-Mabsut 13, no. 2 (2019): 78–90. https://doi.org/https://doi.org/10.56997/almabsut.v13i2.361.
Fatah, Ahmad. “Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab (Respon, Tantangan dan Solusi Terhadap Perubahan).” Arabia 8, no. 1 (2016): 1–28.
Hamruni, dan Ricky Satria W. “Eksistensi Pesantren dan Kontribusinya dalam Pendidikan Karakter.” Jurnal Pendidikan Agama Islam 13, no. 2 (2016): 197–210.
Herningrum, Indah, Muhammad Alfian, dan Pristian Hadi Putra. “Peran Pesantren sebagai Salah Satu Lembaga Pendidikan Islam.” Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 20, no. 02 (2020): 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.32939/islamika.v20i02.582.
Ismail, Ahmad. “Peran Ma’had Al-Jami’ah Walisongo dalam Mewujudkan Pendidikan Berbasis Islam Rahmatan Lil ’Alamin.” DIMAS: Jurnal Pemikiran Agama dan Pemberdayaan 21, no. 2 (2021): 323–39. https://doi.org/10.21580/dms.2021.212.9363.
Kesuma, Guntur Cahaya. “Refleksi Model Pendidikan Pesantren dan Tantangannya Masa Kini” 02, no. 1 (2017): 67–79. https://doi.org/10.24042/tadris.v2i1.1740.
Kholifah, Azhar. “Strategi Pendidikan Pesantren Menjawab Tantangan Sosial di Era Digital.” Jurnal Basicedu 6, no. 3 (2022): 4967–78. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2811.
Latifah, Nur. “Peningkatan Mutu Pendidikan Pesantren Melalui Pola Pembinaan Kelas Khusus.” Ulul-Albab Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan 8, no. 2 (2021): 1–16.
Ma’shum, Ali. Ajakan suci: pokok-pokok pikiran tentang NU, ulama dan pesantren. Yogyakarta: Lajnah Talif Wa Nasyr ( LTN )-NU DIY, 1995.
Maruf. “Pondok Pesantren : Lembaga Pendidikan Pembentuk Karakter.” Jurnal Mubtadiin 2, no. 02 (2019): 93–104.
Mulyadi, Ahmad, dan Dwi Noviani. “Isu-Isu Pendidikan Islam Kontemporer (Tantangan Globalisasi dan Modernisasi).” Jurrnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan 1, no. 4 (2023): 76–86. https://doi.org/https://doi.org/10.59031/jkppk.v1i4.266.
Nasution, Ismail Fahmi Arrauf, dan Syafieh. “Refusing Stigmatization (Deradicalization Efforts at Indonesian Islamic Boarding School [PPMI] Assalaam Surakarta, Indonesia).” Journal TSAQAFAH 17, no. 1 (2021): 39–62. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v17i1.6427.
Nursyamsiyah, Siti. “Penguatan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Mu’adalah di Era Globalisasi (Studi Kasus Pondok Pesantren Modern Baitul Arqom Balung Kabupaten Jember).” TARLIM Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 1 (2019): 21–34.
Qomar, Mujamil. Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga, 2000.
Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.
Rasyid, Muhammad Rusdi. “Eksistensi Pesantren Dalam Sistem Pendidikan Nasional.” Al-Riwayah : Jurnal Kependidikan 7, no. 1 (2015): 127–39. https://doi.org/10.47945/al-riwayah.v7i1.92.
Rinaningtyas, Ervin Canda, dan Amin Yusuf. “Tradisi Pondok Pesantren dalam Penanaman Nilai-nilai Moral pada Santri.” Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) 6, no. 1 (2021): 12–22. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/E-Plus/article/view/11420.
Setyawan, Maulana Arif. “UU Pesantren : Local Genius dan Intervensi Negara terhadap Pesantren.” Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4, no. 1 (2019): 19–40. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/manageria.2019.41-02.
Syafe’i, Imam. “Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter.” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 8 (2017): 85–103.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Khozinatul Asrori, Khuzaimatul Baroroh, Muhammad Mahmudi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.