Pengetahuan tentang Stunting pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Banyumas Kelurahan Mersi

Authors

  • Ismail Ibrahim Universitas Jenderal Soedirman
  • Mas Rukin Universitas Jenderal Soedirman
  • Sulyana Dadan Universitas Jenderal Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.55623/au.v5i1.301

Keywords:

Stunting, Pasangan Usia Subur

Abstract

Problem stunting di Indonesia masih menjadi persoalan serius, meskipun dalam lima tahun terakhir prevalensinya terus mengalami penurunan. Data BPS menyebutkan bahwa pada tahun 2018, angka prevalensi stunting mencapai 30,8 persen dan menurun menjadi 27,7 persen pada tahun 2019. Pada 2021 angka prevalensi stunting menurun lagi sebanyak 3,3 persen menjadi 24,4 persen dan turun lagi di tahun 2022 menjadi 21,6 persen. Meskipun mengalami penurunan, prevalensi stunting di Indonesia masih di bawah standar WHO yang mengharuskan angkanya di bawah 20 persen. Pada tahun 2023, angka prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 21,6 persen. Padahal, target pemerintah Indonesia di tahun 2024, prevalensi stunting harus mencapai 14 persen. Artinya, perlu kerja keras untuk memperbaiki angka stunting dari 21 persen menjadi 14 persen. Stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, kondisi kekurangan gizi kronis diawal 1000 hari pertama kehidupan sehingga dapat menyebabkan anak gagal tumbuh atau disebut janin tumbuh lambat dalam Rahim. Kedua, nutrisi yang tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan. Ketiga, adanya infeksi yang berulang. Keempat, faktor ekonomi dan pendidikan masih rendah. Kemudian Faktor lainya adalah kehamilan masa remaja serta gangguan mental pada ibu, dan jarak kelahiran antar anak yang sangat dekat. Stunting juga dapat dipengaruhi oleh masalah asupan gizi yang kurung tepat dan pengetahuan ibu yang masih rendah tentang gizi sebelum kehamilan pada 1000 hari pertama kehidupan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571.

Akbar, H., Qusim, M., Handayani, W. R., Ariantini, N. S., Ramli, Gustirini, R., Simamora, J. P., Alang, H., Handayani, F., & Paulus, A. (2021). Teori Kesehatan Reproduksi (H. Marlina (ed.); 1st ed.). Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Aridiyah, Farah Okky, Ninna Rohmawati, dan Mury R i r i a n t y. 2 0 1 5 . " F a k t o r- f a k t o ry a n g Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan." eJurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 3 (no.1).

Apriliani, I. M., Purba, N. P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2021). Pengaruh Penyuluhan dengan Media Animasi Pencegahan Stunting terhadap Pengetahuan dan Sikap Calon PengantinOpen access Open access. Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study Case in Pangandaran, 2(1), 56-61.

Dewey KG. Reducing stunting by improving maternal, infant and young child nutrition in regions such as South Asia: evidence, challenges and opportunities. Matern Child Nutr. 2016;12 Suppl 1(Suppl 1):27-38. doi:10.1111/mcn.12282

Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI: 2009.

Dwinanda, A., Wijayanti, A., & Werdani, K. (2015). Hubungan Antara Pendidikan Ibu dan Pengetahuan Responden Dengan Pernikahan Usia Dini. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.

Fauzi CA. Analisis Pengetahuan dan Perilaku Gizi Seimbang Menurut Pesan ke 6,10,11,12 dari Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Remaja. Jurnal Kesehatan Reproduksi.

Gross, R., Schultink, W., & Sastroamidjojo, S. (1996). Stunting as an indicator for health and ealth: An Indonesian application. Nutrition Research, 16(11–12), 1829–1837.

Gibson, R. S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. Oxford University Press Inc, New York.

KEMENKES RI. 2018. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Cegah stunting dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi diakses pada 10 April 2019

Khairani, S. M., & Andri Musyrita, S. M. (2020). Situasi Stunting di Indonesia . Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.

Kusumawati, E., Rahardjo, S. and Sari, H. P. (2015) ‘Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di Bawah Tiga Tahun’. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional ,Volume 9 Nomor. 3, Februari 2015.

Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Menteri Kesehatan . Peraturan menteri kesehatan RI No 23 tahun 2014 tentang upaya perbaikan gizi. Jakarta;2014.

Multicentre, W. H. O., Reference, G. and Group, S. (2006) ‘WHO Child Growth Standards based on length / height , eight and age’, pp.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ni'mah, Khoirun, dan Sri Rahayu Nadhiroh. 2015. "Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita." Media Gizi Indonesia Vol. 10 No. 1.

Ningsih, T., & Husna, A. (2022). the Effectiveness of Nutrition Education on Increasing Knowledge of the Prospective Bride. Morfai Journal, 2(2), 223– 228.

Pemerintah Republik Indonesia. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan nasional percepatan perbaikan gizi. Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 nomor 100. Sekretariat Kabinet RI.Jakarta.

Parsons, Talcott. 1975. The Present Status of “Structural-Functional” Theory In Sociology.” In Talcott Parsons, Social System and The Evolution of Action Theory New York: The Pass Perss.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi RI Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Profil Kesehatan Jawa Tengah.

Jakarta: Litbangkes; 2016.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitin dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2013.

Rahmi, S., Fitriana Lestari, R., & Roza Adila, D. (2019). Hubungan Pendapatan Orang Tua dan Status Gizi Terhadap Usia Menarche. Jurnal Ners Indonesia.

Rahmaulina, N. D., & Hastuti, D. (n.d.). Hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh kembang anak serta stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak usia 2-5 tahun. 5.

Sofiyya, Izka, Ariyanti Nur, Hiya Alfi, Ade Uswatun, and Christy Nataly. 2019. “Pengaruh Edukasi Stunting Menggunakan Metode Brainstorming Dan Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Dengan Anak Stunting.” Ilmu Gizi Indonesia 02(02):141–46.

Simbolon D. Pengaruh Kepemilikan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Terhadap Status Kelahiran Dan Kejadian Stunting Pada Baduta Indonesia (Analisis Data IFLS 1993 – 2007). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2014 Jun;03(02):5565

Sukirno, R. (2019). Kesabaran Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Journal of Psychological Perspective.

Sutarto, Diana Mayasari, & Reni Indriyani. (2018). Stunting, Faktor Resiko Dan Pencegahannya. Lppm Unila.

Sugiyono. 2018. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta Sugiyono, 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: ALFABETA) Sutriana, S., Usman, U., & Umar, F. (2020). Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Balita di Kawasan Pesisir Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 3(3).

Suherni, dkk, 2009. Perawatan masa nifas, cetakan ketiga. Yogyakarta: Fitramaya.

Tim Pengendali Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Secara Nontunai. Pedoman Umum Program Sembako Perubahan I Tahun 2020. Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; 2020.

Tee, T.K., et al. (2014). Buzan Mind Mapping: An Efficient Technique for Note-Taking. Worls Academy of Science, Engineering and Technology. International Journal of Social Wahyuni,F.(2018).Model Bimbingan Kelompok dengan Teknik Mind Mapping untuk

Mengembangkan Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Bimbingan Konseling.

Wenna Araya. 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang, Pencegahan Stunting, Terhadap Pengetahuan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka and Harap Palangka.

Wulandari, Budiastutik, I., & Alamsyah, D. 2016. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dan Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Ulak Muid Kabupaten Melawi. Kesehatan Masyarakat.

Wulandini, P., Efni, M., & Marlita, L. 2020. Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Stunting Di Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru 2019. Collaborative Medical Journal (CMJ), 3(1), 8–14

Wulandini, P., Efni, M. and Marlita, L. (2020) ‘Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Stunting Di Puskesmas Rejosari Pekanbaru’, Collaborative Medical Journal, 3(1), pp. 8-14

Downloads

Published

2024-06-15

How to Cite

Ibrahim, I., Mas Rukin, & Sulyana Dadan. (2024). Pengetahuan tentang Stunting pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Banyumas Kelurahan Mersi. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 5(1), 236–248. https://doi.org/10.55623/au.v5i1.301
icon-doi : https://doi.org/10.55623/au.v5i1.301