Pluralitas Makhluk Dan Keesaan Khaliq (Telaah Terhadap Konsepsi Para Sufi)
DOI:
https://doi.org/10.55623/au.v5i2.351Keywords:
Pluralitas, Keesaan, Sufi.Abstract
Pluralitas adalah keragaman dalam sebuah wujud persatuan. Keragaman, keunikan dan parsial itu merupakan realitas yang tak terbantahkan. Pluralitas itu juga tercipta agar setiap individu, suku, bangsa, lebih mudah melakukan ikatan sosial dan pengenalan antara satu dengan yang lain. Keesaan khalik dalam agama Islam dikenal dengan tauhid. Kata tauhid merupakan kata benda kerja aktif (yang membutuhkan pelengkap penderita atau objek) sebuah deviasi atau tasrif dari kata waḥid yang artinya satu atau esa, makna harfiah tauhid ialah menyatukan atau mengesakan. Penelitian ini berbasis kepustakaan yang ditelaah melalui beberapa buku ataupun artikel jurnal. Semua makhluk ciptaan Tuhan termasuk manusia adalah bersifat pluralistik merupakan sebuah keniscayaan yang akan tetap ada terus menerus. Akan tetapi, perbedaan ini akan menjadi satu dalam satu kesatuan. pluralitas makhluk adalah keyakinan bahwa alam semesta terdiri dari beragam jenis makhluk dan kita harus menghargai keberagaman dalam alam semesta serta memandang makhluk adalah bagian dari keindahan ciptaan Allah SWT. Pluralitas makhluk dan keesaan Khalik memberikan kesadaran bahwa eksistensi kehidupan yang plural ini berasal dari Tuahn yang Maha Esa. Pluralitas diciptakan sebagai cara Tuhan memberikan jalan kepada makhluk-Nya untuk memilih jalan yang terbaik ataupun sebaliknya dan berakhir dengan imbalan yang telah dipilih.
Downloads
References
Ahmad, Ismail, & Amri, Muhammad, & Qamar, S. (2018). Pemikiran Modern Dalam Islam: Konsep,Tokoh, dan Organisasi. 1–144.
Al-Kattanie, A. hayyie. (1999). Al-Islam wa al-Ta’addudiyah al-Ikhtilaf Islam dan Pluralitas Perbedaan dan Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan. Gema Insani.
Al Munawar, S. A. H., & Halim, A. (2003). Fikih hubungan antar agama. Ciputat Press.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). KBBI VI Daring. Kementeria Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Republik Indonesia. https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Baʻlī, M. A. (1985). Mukhtasar Al-fatawa Al-Misriyah: Li-Ibn Taymiyah. Dar al-Kutub al-’Ilmiyah.
Baqir, M. (1998). Tafsir Juz ‘Amma. Mizan.
Bin Faris, A. (1979). Mu’jam Maqāyis al-Lughah Jilid 3. Dār al-Fikr.
Cowan, J. M., & Wehr, H. (1966). A Dictionary of Modern Written Arabic. Cornel University Press.
Firdaus, M., & Amri, M. (2023). Pluralitas Makhluk Dan Keesaan Khaliq (Telaah Terhadap Konsepsi Para Sufi). Jurnal Pilar, 14(1), 65–73.
Jamaludin, & Zulkifli. (2018). Akhlak Tasawuf (Jalan Lurus Mensucikan Diri). In M. Khairunnisa (Ed.), Kalimedia. Kalimedia.
Jeprianto, Amri, M., & Santalia, I. (2022). Pluralitas Makhluk dan Keesaan Khalik: Membangun Peradaban di atas Peradaban. Mushaf Journal: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 2(3), 281–287.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. (2022). Qur’an Kemenag. LPMQ. https://quran.kemenag.go.id/
Mukarramah, O. (2015). Ittihad, hulul, dan wahdat al-wujud. Keislaman, Kemasyarakatan, Dan Kebudayaan, 16(1), 130.
Nasution, H. (1974). Islam ditinjau dari berbagai aspeknya: ... (Issue v. 1). Bulan Bintang. https://books.google.co.id/books?id=QRmjtwAACAAJ
Nasution, P. D. H. (1995). Islam Rasional (Gagasan dan Pemikiran) (S. Muzani (ed.)). Mizan.
Nihaya. (2013). Dari Emanasi Hingga
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Luthfia Hilmi MD, Hamzah Harun Al-Rasyid, A. Aderus Pasinringi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.