Hikmah dan Rahasia Masa Idda dalam Filosofis Hukum Islam

Authors

  • Nur Saiful Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Ahmad Musyahid Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Lomba Sultan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Fitriani Halik Politeknik Negeri Media Kreatif

DOI:

https://doi.org/10.55623/au.v6i2.482

Keywords:

Iddah, Hikmah Rahasia, Hukum Islam

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hikmah dan rahasia masa iddah dalam perspektif filosofis hukum Islam. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka (library research) dan pendekatan deskriptif-analitis terhadap konsep masa iddah. Hasil kajian menunjukkan bahwa masa iddah merupakan masa tunggu yang diperuntukkan bagi perempuan setelah terjadinya perceraian atau wafatnya suami, di mana dalam masa tersebut perempuan dilarang untuk menikah kembali. Ketentuan ini tidak hanya bersifat normatif, melainkan juga mengandung nilai-nilai filosofis dan sosial yang mendalam. Di antara hikmah dari masa iddah adalah untuk memastikan kebersihan rahim guna menghindari percampuran nasab, memberi ruang untuk mempertimbangkan kembali keputusan perceraian, sebagai bentuk ketaatan (ta‘abbudi) kepada Allah SWT, serta memberikan waktu pemulihan emosional bagi perempuan. Selain itu, masa iddah juga merupakan bentuk perlindungan terhadap syariat Islam dalam kerangka maqāṣid al-syarī‘ah, yakni tujuan-tujuan pokok dari hukum Islam yang mencakup lima aspek utama hifẓ al-dīn (menjaga agama), hifẓ al-nafs (menjaga jiwa), hifẓ al-‘aql (menjaga akal), hifẓ al-nasl (menjaga keturunan), dan hifẓ al-māl (menjaga harta). Dengan demikian, masa iddah merupakan wujud nyata dari kebijaksanaan syariat yang bertujuan menjaga kemaslahatan umat manusia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah jilid 3, Jakarta: Pustaka Azzam, 2016.

Az-zuhaili, Wahbah, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jakarta: Gema Insani, 2011.

Ghazali, Abd Moqsith. dkk, Tubuh, Seksualitas dan Kedaulatan Perempuan: Bunga Rampai Pemikiran Ulama Muda Jakarta: RAHIMA-LKiS, 2002.

Huzaimah T. Yanggo et al., Problematika Hukum Islam Kontemporer, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994.

Mahmudi, Zaenul, Sosiologi Fikih Perempuan, Malang: UIN Malang, 2009.

Muhammad Azzam, Abdul Aziz dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat (khitbah, nikah, dan talak), Jakarta: AMZAH, 2011.

Muhtar, Kamal. Asas Hukum Perkawinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah Terj. Nor Hasanuddin. Vol. 3. Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

Sarong, A Hamid. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh, 2005.

Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan, Yogyakarta: Liberty, 1982.

Ade Istikomah and Muhammad Zubir, ‘Analisis Iddah Berdasarkan Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Dalam Menafsirkan Kata Tsalatsatu Quru’’, Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial Dan Budaya, 1.1 (2019), 31 <https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1575>.

Akhmad Miftakhurrozaq, ‘Syibhul ‘Iddah Bagi Laki-Laki Dalam Pembaharuan Hukum Keluarga Islam Di Indonesia Perspektif Maqosid Syariah’, Eprints. Walisongo. Ac. Id, Nd Https://Eprints …, 2022, 58 <https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19333/%0Ahttps://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19333/1/1802016020_Akhmad Miftakhurrozaq_Lengkap Tugas Akhir - Akhmad Miftakhurrozaq 020.pdf>.

Asas-asas Kewarisan and Nurul Latifah Hamzah, ‘Jurnal Syariah Dan Ekonomi Islam’, Jurnal Syariah Dan Ekonomi Islam, 2.1 (2024), 161–70.

Hendri Kusmidi, ‘Reaktualisasi Konsep Iddah Dalam Pernikahan’, Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan, 4.1 (2018), 33–42

M. Faiz Nashrullah, Abdul Rohim Al Wafi, and Zulham Wahyudani, ‘Aspek Psikologis Suami Istri Sebagai Maqashid Dalam Syariat Iddah Dan Ihdad’, Rayah Al-Islam, 8.1 (2024), 106–19 <https://doi.org/10.37274/rais.v8i1.918>.

Muhammad Salam, ‘Konsepsi Iddah Cerai Hidup Dalam Pandangan Imam Syai’i’, 2016, 12.

Novi Ayu Safitri Rita Sumarni, Maryani, ‘Analisis Materi Konsep Syibhul Iddah Pada Laki-Laki Menurut Wahbah Zuhaili’, Attractive : Innovative Education Journal, 4.1 (2022), 1–12.

Nunung Radliyah. Fungsi Iddah bagi Perempuan (Perspektif Hukum Perkahwinan Islam), dalam Al-Ahwal –Jurnal Hukum Keluarga Islam, Jilid 2, No.2 (Mac) (2009). h. 303-304.’.

Nur Mardia Mazri and others, ‘Kedudukan Ilmu Sains Dan Teknologi Dalam Menentukan Hukum ‘iddah Dan Kesannya Terhadap Maqasid Syariah’, International Journal of Business, Economics and Law, 18.6 (2019), 70–80 <http://malrep.uum.edu.my/rep/Record/my.iium.irep.71893>.

Ria Rezky, ‘Iddah (Tinjauan Fiqih Keluarga Muslim)’, Jurnal Al-Mau’izhah, 1.1 (2018), 17.

Soraya Devy and Maryam, ‘Persepsi Masyarakat Tentang Pelaksanaan Iddah Wanita Karier Karena Cerai Mati Di Kec. Blangkejeren Kab. Gayo Lues, Aceh’, El-Usrah, 3.1 (2020), 53–83 <https://doi.org/10.22373/ujhk.v2i2.7659>.

Wardah Nuroniyah, ‘Diskursus ’Iddah Berpersepktif Gender: Membaca Ulang ’Iddah Dengan Metode Dalalah Al-Nass’, Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 12.2 (2018), 193–216 <https://doi.org/10.24090/mnh.v12i2.1745>.

Downloads

Published

2025-07-09

How to Cite

Nur Saiful, Ahmad Musyahid, Lomba Sultan, & Fitriani Halik. (2025). Hikmah dan Rahasia Masa Idda dalam Filosofis Hukum Islam. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 6(2), 10–20. https://doi.org/10.55623/au.v6i2.482